BANGBARONGAN TANJUNGSARI; dipertunjukan pada h = 3 LEBARAN 1433 H di kampung Nanggerang Tengah Desa Cinangsi Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang Jawa Barat, pada acara iring iringan BUDAK KARIAAN bersama KUDA RENGGONG.
Bangbarongan sepanjang pengamatan kami adalah seni tradisional MEGIS keras kesurupan pemain bangbarongan tidak sadar diri, ditemui adegan DIPECUT kaki tangan dengan CAMETI yang te
Bangbarongan sepanjang pengamatan kami adalah seni tradisional MEGIS keras kesurupan pemain bangbarongan tidak sadar diri, ditemui adegan DIPECUT kaki tangan dengan CAMETI yang te
rbuat dari bambu; pemain bangbarongan dengan mata melotot membuat adegan TARIAN irama SERAM hampir menyerupai KUDA LUMPING; ditemui ada adegan NGOROWOT DUWEGAN NGALOKLOK ENDOG; BANGBARONGAN DIPIMPIN OLEH DUA ORANG malim yang memegang cameti PECUT AWI TALI, exen pemecutan dilakukan sepanjang banyak penonton dan ketika di BALANDONGAN NU BOGA HAJAT; seru memang, ngeri, keras, dibawah terik matahari musim kering; pemain utama sekitar lima orang dan disertai pengiring yang tugasnya hanya NGARIGIG tidak ikut exen hot, diiringi tabuhan semacam bajidor, goong, kempul, bonang, pengiring bangbarongan ngarigig mengikuti alunan tabuhan; sedangkan pemain utama SESEREBETAN lari lari dalan keadaan tidak sadar diri; banyak ditonton orang walau ada rasa takut dan ngeri;ada keanehan setelah selesai pertunjukan , pemain tidak tatu bekas DIJEBREDAN KU PECUT AWI, HANYA DITEMUKAN KAKI LUKA BEKAS nincak beling; seni tadak selalu lembut seni juga keras dan ngeri.., tetapi itu adalah SENI...
· · Bagikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar