KEARIPAN LOKAL PARAHYANGAN : GUNUNG KAIAN, GAWIR AWIAN, CI NYUSU RUMATAN, PASIR TALUNAN, LEBAK CAIAN, SAMPALAN KEBONAN, WALUNGAN RAWATAN, LEGOK BALONGAN, DARATAN SAWAHAN, SITU PULASARAEUN, LEMBUR URUSEUN, BASISIR JAGAEUN, BUDAYA PASUNDAN JADIKEUN PAMEUNGKEUT PAGEUH KARAHAYUAN

Selasa, 29 November 2011

AREA TANPA TEGAKAN

Apabila kita menemukan suatu areal lahan pertanian darat yang tampak tanpa tegakan sama sekali maka saya sebagai penyuluh kehutanan merasa risih karena idealnya pada lahan kemiringan 0 sampai 15 persen itu mestinya ada tegakan / pohon yang tumbuh paling tidak 100 pohon / ha. Karena apa ? Vegetasi tetap diperlukan untuk keseimbangan tata air dan tata udara/ oksigen yang sangat diperlukan untuk kehidupan yang ideal.





Ditempat yang agak jauh dari gambar di atas saya menemukan sebatang albaziah yang hidup merana kurus dan kena penyakit tumor dahan sungguh kasihan dan dibelakang tampak kerusakan lahan diatas punggung bukit yang sengaja dipergunakan untuk kepentingan lain selain daripada pertanian yang mengabaikan kaidah konservasi. berikut dambar diatas teman saya sedang mengambil poto-poto tentang keadaan lahan disekitar ini.

GADIS KECIL PENYABIT RUMPUT

Anak ini masih duduk di sd kelas 1 berparas cantik berkulit bersih dan sebenarnya dia tidak pantas saya temukan di ladang tanaman semusim, dia sangat lugu dan telah piawai menyabit rumput seperti anda lihat dalam gambar, dia menyabit rumput dikebun jagung yang pada lahan diantara tnaman jagung ada rumputnya yang tidak dimanfaatkan dengan tanaman lain.
Gadis ini menyabit rumput dengan ibunya dia belum mengenal warnet, dan swalayan ibunya mengatakan kepada saya anak ini belum pernah saya bawa dia ke swalayan apalagi warnet dan ketika saya mengatakan kepada ibunya ini hal ajaib karena dalam masa sekarang ini sulit sekali menemukan anak-anak yang mau bertani. anak ini ditemukan di Dusun Cibogo Desa Raharja Kec Tanjungsari - Sumedang - JABAR

IBU TANI

Dalam kunjungan lapangan kali ini saya menemukan seorang ibu tani yang sedang menggemburkan tanaman jagungnya memakai cangkul, sebenarnya hal ini tidak lajim seorang ibu tani menggunakan cangkul karena biasanya ibu tani menggunakan kored, karenanya hal ini menarik bagi saya untuk disajikan dihalaman ini, ketika saya bertanya kepada ibu ini dia menjawab kalau memakai kored kagok. makanya dia pakai cangkul. coba perhatikan dalam lahan ini terdapat beberapa tanaman selain jagung saya temui juga ada talas, ketela pohon, dan dibelakangnya ada kebun rumput adapun konservasinya sudah sempurna dan dia sudah mengerti tentang konservasi tanah dan air saya temui juga sudah terdapat terjunan pada lahan garapannya dan tanah disini sudah subur dengan warna kehitaman.

PEMANFAATAN LAHAN DI BAWAH TEGAKAN

Nampak dalam gambar lahan di bawah tegakan kayu albasiah belum dimanfaatkan secara optimal dengan jenis tanaman yang lebih bermanfaat selain daripada rumput liar yang tumbuh dengan sendirinya, tetapi sebenarnya untuk upaya pengendalian erosi lahan seperti ini sudah cukup baik, erosi sudah bisa terkendali dengan penutupan lahan secara vegetatis.

Tetapi dalam gambar berikut pemanfaatan lahan di bawah tegakan pohon Afrika sudah nampak jelas penutupan lahan sudah ditanami dengan empon-empon, kunyit dan talas sehingga pada lokasi ini nilai ekonomis sudah lebih tinggi, petani bisa panen setiap tahun dari empon-empon tersebut. Dengan ditanamnya talas dan pisang berarti lahan ini menghasilkan kayu, pisang, talas, dan empon-empon. konsep pemanfaatan lahan darat seperti ini diharapkan dapat meningkatkan produktifitas yang mendukung peningkatan pendapatan petani, ada hasil tahunan dan ada hasil 5 tahunan dari kayu.

AKTIFITAS NENEK

Nenek ini berumur 82 tahun beliau masih aktif menjahit pakaian, bercocok tanam, memasak, mengaji dan melayani suaminya yang berumur 90-an tahun (pada saat kami mengambil potonya suaminya tidak berada di tempat) yang bisa dipetik dari nenek ini adalah ketawakalan terhadap kenyataan hidup yang dinikmati padahal beliau sebelumnya pernah mengurus 9 orang anak hanya dengan mengandalkan dari hasil keringat bersama suaminya dengan cara bertani dan berdagang.  Beliau sangat menerima dengan keadaan, meskipun diajak hidup bersama dg anak-anaknya di kota Ibu lebih memilih hidup di kampung dan memanfaatkan sisa hidup dengan mengerjakan apa yg bisa dikerjakan, mulai bertani, menyediakan makanan untuk para pekerja (usaha penggergajian kayu). Konsep hidup beliau sangat sederhana "menerima apa yang digariskan Tuhan dan kalau masih mampu jangan membebani orang lain". Ungkapan ini datang dari anaknya yang ke-6 ini yang sekarang menjadi Dosen Ilmu Hukum di Bogor .Nenek ini bernama Ma Irah dengan nama panggilan ma Yaya bertempat tinggal di Dusun Sirah Cai Desa Raharja Kec Tanjungsari-Sumedang-JABAR. dari Aktifitas Nenek ini bisa dipetik pelajaran bahwa dengan kesederhanaan, keramahan, kesabaran, ketawakalan dan kerja keras ternyata bisa membina keluarga idaman sehingga menanamkan jiwa kepatuhan yang ditanamkan pada anak-anaknya sehingga mereka berhasil mandiri dan sukses dalam kehidupannya.

PANDAI TUNGGAL

di desa raharja kc tanjungsari kb sumedang jabar kapendak aya hiji panday beusi tunggal/sakti. naon sabna? apan ari nyieun pakakas saperti bedog. jsb lajimna kudu aya opat jalma. saurang tkg ngagebos angin. dua urang tkg mepeh. saurang deui tkg nyapit beusi nu dipigawe. ieu mah ku sorangan. hebat nya? ke baris dipidangkeun dina blog kakang. antos we.

· · · 8 jam yang lalu melalui seluler



    • Kang Han's Welah Hebbat kang....!!
      Besi bisa pandai kitu nya.......ckckckck!!

      8 jam yang lalu ·

    • Kang Wis panday. nembe mendakan harita. dk d daerah sanes aya ktu?
      8 jam yang lalu ·

    • Kang Han's Welah Aya kang di daerah CIOMAS tanggerang,,,,anu katelah ku BEDOGNA,,nu tiasa dieusian isim,,,jampe harupat
      8 jam yang lalu ·

    • Kang Wis oh. sami sgla ku nyalira. boa nu ieu muridna nya?
      8 jam yang lalu ·

    • Kang Han's Welah panginten kitu,,,
      Da nurutkeun panalungtikan,,,saurna empu gandring oge kangtos guguru ka daerah eta teh......heuuu..!!

      8 jam yang lalu ·

    • Kang Wis oh kutan kitu. kin pmi tpg bd dtrskeun
      8 jam yang lalu ·

TUMPANGSARI TEGAKAN DAN RUMPUT GAJAH


 Dalam upaya pemanfaatan lahan darat secara intensif melalui penanaman dengan rumput gajah di antara tegakan pohon upaya ini konservasi vegetatif bisa dipetik 2 keuntungan yaitu dari pohon kayu bisa menghasilkan kayu dan kayu bakar dari tegakan pohon buah-buahan bisa menghasilkan pangan seperti pada pohon nangka menghasilkan pangan sayuran dan makanan juga sebagai npakan ternak baik dari buah-buahan maupun kayu. Manfaat dari rumput gajah bisa menutup lahan secara sempurna dan perakaran yang kuat swebagai perekat struktur tanah yang kuat agar tidak longsor apabila ditanam di tebing tentu saja ketersediaan bahan pakan ternak besar akan terpenuhi, sebaiknya para peternak juga mau memanfaatkan lahannya seperti tampak dalam gambar disamping.

Tampak dalam gambar ini tumpangsari tanaman tahunan dengan rumput gajah yang ditanam oleh petani ternak besar (sapi) tetapi disini tidak ditemukan tanaman pangan seperti talas singkong, ubi -ubian lainnya padahal ini sangat diperlukan keberadaannya untuk  mendukung ketahanan pangan, dari umbi tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pakan dan makanan maka hal ini kami sedang berupaya menyampaikan informasi supaya lahan tersebut ditanami juga dengan umbi-umbian, jadi produksi yang diharapkan onsite rumput kayu dan buah-buahan dan pakan ternak dari daun pohon, sedangkan dalam ofsite menghasilkan umbi-umbian. Konsep ini sedang kami gulirkan kepada para petani dan peternak.
Dalam gambar berikut tampak seorang peternak sedang menarik rumput untuk keperluan peternakaannya. Dalam wawancara kami dengan seorang peternak bahwa ternyata hijauan pakan ternak tidak hanya dihasilkan dari rumput saja melainkan dari dedaunan pohon pun sangat diperlukan dan ini mempunyai karakteristik yang berbeda  antara rumput dengan dedaunan pohon yang pengaruhnya terhadap hasil susu dan kepadatan kotoran hewan jadi untuk mendapatkan kohe yang agak padat hendaknya hewan dikasih daun pohon dan ubi kayu, hal ini sangat penting diperhatikana oleh para peternak kaitannya dengan pencemaran air dan udara dan tuk pengangkutan kohe dari kandang ketempat untuk pemanfaatan langsung atau tempat ke komposisasi (pembuatan Kompos) pakta ini kami peroleh dari desa Raharja sebagai basis peternakan sapi perah.

Kamis, 24 November 2011

TANAMAN SELANG SEKAR TEGAKAN DAN SEMUSIM

Ini adalah tumpangsari Jagung dan kacang merah diantara tegakan Albaziah muda umur 2 tahun tampak pada gambar ukuran jarak tanaman jagung 1 m x 0,5 m dan diantaranya terdapat 1 sampai dua baris tanaman kacang merah yang umurnya bersamaan pemanfaatan lahan pada bidang olah sudah sempurna artinya lahan seluruhnya manfaat.







Pada gambar disamping saya memperoleh pakta dilapangan tanaman padi gogo yang di selang sekar dengan jagung dan ketela pohon coba anda perhatikan tanaman ketela pohon yang baru ditanam dan belum bertunas dipasang ditengah petakan hal ini sesuai dengan anjuran konservasi tanah dan air. perhatikan pula pada buludan telah ditanami rumput bede sebagai penguat teras dan penyedia pakan ternak.





Fakta ini menunjukan bahwa tanaman selang sekar antara ketela pohon yang telah berumur satu tahun yang ditanam memakai jarak 1 m x 0.5 m dan ditengahnya ada lahan kosong ditanami dengan jagung memakai jarak 1 m x 0,5 m tampak dalam gambar ini umur jagung 2 minggu.


Tetapi fakta ini menunjukan bahwa masih ada lahan yang belum dimanfaatkan adapun tanaman terdiri dari jagung, kacang tanah, dan ketela pohon yang baru di tanam. semua fakta ini saya peroleh di kawasan lahan pertaniaqn darat di desa Raharja kecamatan Tanjungsari kabupaten Sumedang. pada saat itu penelitian saya ditemani oleh teman THL-TB PP setempat Dadang Purnama.

JUAN CUCUKU



Juan (L) lahir di Cianjur pada Rabu 15 Nopember 2011, Cucu kedua dari anak yang ke dua.














Juan Bersama Kakanya Laksmi Ayu.


Juan bersama Tantenya anakku yang ke tiga