KEARIPAN LOKAL PARAHYANGAN : GUNUNG KAIAN, GAWIR AWIAN, CI NYUSU RUMATAN, PASIR TALUNAN, LEBAK CAIAN, SAMPALAN KEBONAN, WALUNGAN RAWATAN, LEGOK BALONGAN, DARATAN SAWAHAN, SITU PULASARAEUN, LEMBUR URUSEUN, BASISIR JAGAEUN, BUDAYA PASUNDAN JADIKEUN PAMEUNGKEUT PAGEUH KARAHAYUAN

Rabu, 14 Desember 2011

Cara Benar Memangkas Cabang kayu

Gambar ini adalah hutan rakyat gamelina atau lajim disebut jati putih (Kimuncang) penanaman sudah mengacu ke teknik menanam juga pemangkasan cabang sudah mengacu ke teknik pula yang dianjurkan oleh penyuluh kehutanan agar supaya mendapatkan hasil tegakan yang optimal yaitu lurus dan besarnya hampir sama antara pangkal dan ujung (tidak mecut) yang ingin saya sampaikan disini adalah cara memangkas batang supaya tidak dekat dengan pohon disisakan antara 5 - 10 cm supaya pohon tidak kena hama penyakit dan air hujan tidak masuk ke dalam pohon, perhatikan gambar ini.

 Sebenarnya lahan diantara tegakan bisa dimanfaatkan untuk tanaman semusim seperti tampak dalam gambar ini petani pemanfaatan lahan di bawah tegakan dengan menanam rumput untuk kepentingan penutupan lahan secara sempurna dan kepentingan peternakan (pakan Ternak). Nampak disini tanah berwarna merah dan kurang subur diharapkan dengan teknik ini tanah menjadi subur, air tanah menjadi optimal.





Dalam gambar ini kelihatan tegakan tidak beraturan sedangkan penutupan lahan sempurna dengan rumput bd, jadi bedanya dengan gambar diatas dari segi jumlah tegakan dan kualitas tegakan karena jarak tegakan tidak beraturan sedangkan penutupan lahan sudah sempurna dengan adanya rerumputan. Seperti terlihat pada gambar oleh karena jarak tanam tegakan tidak beraturan maka diperoleh tegakan yang bengkok bengkok hal ini juga dipengaruhi oleh arah angin dari wil. selatan ke utara.




Tampak dalam gambar ini pada umumnya penutupan lahan sudah sempurna dan jarak tanam sudah beraturan sehingga menghasilkan tegakan sesuai yang diharapkan, warna tanah merah hanya pada tampingan nampaknya rumput belum tumbuh secara sempurna artinya masih ada peluang untuk terjadinya erosi pada tampingan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar