KEARIPAN LOKAL PARAHYANGAN : GUNUNG KAIAN, GAWIR AWIAN, CI NYUSU RUMATAN, PASIR TALUNAN, LEBAK CAIAN, SAMPALAN KEBONAN, WALUNGAN RAWATAN, LEGOK BALONGAN, DARATAN SAWAHAN, SITU PULASARAEUN, LEMBUR URUSEUN, BASISIR JAGAEUN, BUDAYA PASUNDAN JADIKEUN PAMEUNGKEUT PAGEUH KARAHAYUAN

Sabtu, 25 Februari 2012

Padi Gogo

Padi Gogo sudah jarang ditemukan padahal  sebelum ada padi sawah, teknik bertanam padi terlebih dahulu di lahan kering.  Pada teknik bertanam padi gogo ditanam pula berbagai jenis tanaman yang dipanen sebelum dan sesudah padi gogo.  Tanaman yang dipanen sebelum padi gogo adalah jagung, degem, wijen, talas, kacang-kacangan, singkong, hiris, sedangkan tanaman tanaman yang dipanen setelah padi gogo adalah singkong, hiris.
Pada saat ini petani kelihatannya tidak begitu tertarik bertanam padi gogo (ngahuma) buktinya kami jarang sekali menemukan huma pada areal lahan kering, padahal produksi bisa diperoleh  lebih banyak di lahan kering daripada di lahan basah, karena di lahan kering bisa ditanam berbagai jenis tanaman semusim yang menyertai padi gogo, mulai dari tanaman buah-buahan sampai umbi-umbian.  Gambar tanaman padi gogo yang siap dipanen di Desa Raharja Kecamatan Tanjungsari Kab. Sumedang Jawa Barat dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.
Keuntungan penanaman padi gogo adalah rasa lebih khas (pulen) karena ditanam adalah tanaman padi yang berasal dari pada jenis Cere yang bulirnya berwarna merah (beas beureum).  Dahulum apabila dimasakmenggunakan tungku kayu bakar maka akan menghasilkan nasi pulen (sangu puleun heuras), apabila dimakan dengan sambel goang, beuleum peda, peuteuy, seupan daun ubi kayu pada waktu hangat-hangat terasa nikmatnya.  Namun sayang pada saat sekarang ini akan sulit didapatkan karena padi gogo sudah jarang ditanam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar