WISAHYA,DRS
Disini masih tersimpan kelestarian budaya tatanen -melak pare dan palawija-, terbukti dari banyaknya hasil bumi yang dijajakan sepanjang jalan menuju makam dan guha; walau biji padi hanya ditemui di pedagang menyan dan minyak seungit, tapi
hasil bumi lainnya banyak ditemui juga hasil olahan, pakean islami banyak di jual di sini,ada pekakas konu juga turut serta dijajakan seperti keris kujang, -tasbe badag- juga merupakan ciri khas di sini. Ada kesan yang mendalam disini, bahwa dagangan aman, pedagang tidak ribut menawarkan; mereka menyapa dengan sapaan yang paten, ==rombongan timana, pa==, hal itu sering terungkap, ini suatu gambaran sunda sajahtra, dengan sajian pangan dan sandang, juga aman dan taqwa, semoga terhindar dari perbuatan sirik, dan semoga mitos guha segera lurus, supaya orang -orang mengerti betul tentang prosesi alam; salam...paralun..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar