KEARIPAN LOKAL PARAHYANGAN : GUNUNG KAIAN, GAWIR AWIAN, CI NYUSU RUMATAN, PASIR TALUNAN, LEBAK CAIAN, SAMPALAN KEBONAN, WALUNGAN RAWATAN, LEGOK BALONGAN, DARATAN SAWAHAN, SITU PULASARAEUN, LEMBUR URUSEUN, BASISIR JAGAEUN, BUDAYA PASUNDAN JADIKEUN PAMEUNGKEUT PAGEUH KARAHAYUAN

Senin, 23 Januari 2012

Saung Bunga

misi dalam sebuah eksfedisi perbungaan dikawasan lembang bandung, tim ekpedisi menemukan saung saung bunga yang sangat bagus pemandangannya, layak untuk dipintonkan dalab ini, kami ingin berbagi keindahan dengan anda, silahkan perhatikan gambar berikut ;


Pasar Bunga

Kunjungan kami ke kawasan pasar bunga cihideung lembang bandung, berbagai macam bunga diperoleh di kawasan sini, tidak hanya itu saja tetapi bibit kayu pun disini tersedia, bunga dipasarkan di dalam saung bambu yang unik sehingga kami merasa kagum layaknya seperti istana bambu, berikut kami sajikan dalam bentuk gambar:



Minggu, 22 Januari 2012

Bertani Bunga Potong

Kami memetik teknik bertani bunga bunga dari petani bunga marongpong lembang bandung, dimulai dari penyediaan persemaian bunga, kemudian penyediaan lahan penanaman bunga di dalam saung pemeliharaan bunga, kemudian penanaman bibit bunga, kemudian pemeliharaan bunga, kemudian pemanenan bunga, kemudian penjualan bunga, selanjutnya kami akan menyajikan secara berurutan dalam bentuk gambar, supaya lebih jelas dan mudah untuk diikuti dan dimengerti, kami senang melakukan hal ini, untuk anda.
Pembenihan Bunga Potong
Persemaian Benih Bunga potong

Persiapan Lahan Penanaman







Benih Bunga Yang Baru di Tanam
Pemeliharaan Bunga Potong
Bunga Siap Panen
Pemanenan Bunga Potong

Pasca Panen Bunga potong

Sabtu, 21 Januari 2012

Kebun Bunga

minggu 23 januari 2012 saya berada di lembang melihat langsung ke kebun bunga kepunyaan seorang petani bunga di dsn nyampay desa marongpong lembang bandung, petani bunga disini sudah memiliki keterampilan membuat benih bunga dari setek kelek yang dibungbun pada daun pisang, dideder dan ditanam pada tempat yang telah disediakan yang memakai bangunan  kerangka bambu yang perlu dikembangkan oleh petani bunga di daerah lain,perhatikan bunga yang ditanan berbagai macam bunga sungguh indah dan merasa haru ketika saya berada di dalam kebun bunga, analisa usaha bunga memang cukup menggairahkan, dengan lahan terbatas bisa menopang kesejahteraan petani, dan hal ini termasuk bertani ringan hasil cukup menyenangkan.

Hasil Wawancara


Sabtu malam tanggal 21 januari 2012 saya berada di desa Karyawangi kecamatan Parongpong - Bandung-Barat - Jawa barat, wawancara dengan seorang tokoh tani sayuran, beliau menuturkan kepada saya, sbb: tentang sayuran buncis yang mempunyai sipat merambat keatas  dan merata, jadi apabila tuturus pendek harus dikasih tali rambatan agar supaya tanaman buncis berproksi optimal, dengan cara ini satu liter benih buncis bisa menghasilkan buncis sayur satu ton. 




Pengawetan buah buahan seperti manalika limus kaweni danas bisa dengan cara diperas dan digodog dicampur gula putih sehingga matang betul,setelah dingin dimasukan kedalam botol dan ditutup. bisa disimpan sampai satu tahun,  pengawetan sayuran seperti kol, petcay,sawi, jamur . bisa diawetkan dengan  cara  diiris dan dijemur sehingga kering seperti teh, hasilnya bisa diawetkan sehingga satu tahun sampai lebih, untuk menggunakan sayuran kering ini bisa dengan cara diseduh air panas, atau direndam air dingin terlebih dahulu, langsung dibuat sayur secara cepat,  menjaga kesuburan tanah, dengan cara mengubur hijauan sisa sayuran dan rumput dengan campuran kotoran sapi basah untuk mempercepat pelapukan, dan atau dengan cara menyebarkan humus rumpun bambu ke atas permukaan tanah. dengan dekian tanah akan tetap subur, demikian hasil wawancara semoga bermanpaat,














Hahaha..............

Tarikolot bojongkaso babakan rea hayamna
beuki kolot beuki nyoso beuki rea kahayangna.

Takokak daun takekok daun mara diguntingan
barudak ulah carekcok aya kuda gugulingan.

Kini kini kuang kuang akot akot peupeundeuyan
nini nini karek hudang dibekok peupeureudeuyan.

Kikinciran dina leuwi kokojayan di muhara
pipikiran asa ngimpi ari ras ku disasangsara.

Imah Model Tanjungsari


Imah Model Tanjungsari, MEMPUNYAI CIRI KHAS,yaitu bentuk rumah panggung, tatapakan batu karut bentuk pesegi panjang, tinggi 60 cm, lebar dasar 30 cm lebar atas 20 cm, tinggi kolong 50 cm, dinding bilik lantai papan kayu, atap genting suhunan jepang, golodog sakuriling imah, lawang dari depan tidak ada lawang ke belakang, konsep ini mengandung palsapah supaya teu loba teuing lawang kaluar rejeki, jendela terdapat di arah depan.

Konsep ini sebenarnya mungkin asli konsep rumah sunda, karena model rumah seperti ini ditemui hampir di seluruh tatar sunda, coba perhatikan baduy, mengenai konsep golodog sakurilingna, adalah untuk menyimpan sasag bakongicis bako dan untuk moe bako, disamping itu dipergunakan juga untuk ngadaweung, dan untuk menerima tamu, selanjutnya lihat beberapa gambar yang kami himpun:

Jumat, 20 Januari 2012

Lenyepaneun

Sapanjang urang gumelar
ulah kendat nya ihtiar
elmu tungtut dunya siar
nu awon wajib disinglar.

Mun nyaho bejaan batur
mun boga berean batur
mun kaduga bawaan batur
mun wasa ajakan batur,

Rejeki halal ladang tani
rejeki halal ladang dagang
rejeki halal ladang buburuh
rejeki halal ladang menta.

Elmu teu beurat nyunyuhun
pangabisa teu hese mamawa
pangaweruh gawe nu weruh
pangarti gawe nu ngarti.

kajeun panas tonggong batan panas beuteung
kajeun teu boga batan boga beunang basilat
kajeun leutik asal mayeng
kajeun cape asal halal.





Amal ku elmuna
amal kuhartana
amal ku tanagana
amal ku duana

mulasara nu maot di lebak biru

Mulasara nu maot di lebak biru,  kulawarga moncor kana pasaran nu rek miang ka astana, bari menta pangampura ka nu ngantunkeun, istri pamegetna  ngalisankeun talak,  rengse nguburkeun diteruskeun ku hajat nyusur tanah, ngarasulkeun terus tahlilan disebut poeanana, kadua poena tahlil, tiluna poe katilu ngarasulkeun deui, poe kaopat tahlil, poe ka lima tahlil, poe ka genep tahlil, tujuhna poe katujuh ngarasulkeun. Matangpuluh poe ka opatpuluh, ngarasulkeun bari buka waris. Neket ka lima puluh poe na ngarasulkeun, natus ka saratus poena ngarasulkeun, bari terus nyieun papaes dikikis ku batu Beulah atawa batu asli, ngaganti tetengger awi tawa kai  ku tutunggul batu.mendak taun ninggang poean sareng tanggal bulan taun nu kaliwat, ngarasulkeun, mendak taun nu kadua, ngarasulkeun tahlil, newu ninggang ka sarebu poe, tahlil ngarasulkeun, diteruskeun ku mendak taun deui, ngarasulkeun tahlil. Ngembang ka kuburan mun lebaran atawa poe sejen nu luyu jeung kapentingan saperti nek boga maksud, sapetti nek boga hajat, jst. Ngiriman unggal malem jumaah ngaduakeun ahli kubur yasinnan.

Parabot Lebakbiru

Lebak Biru masih menyimpan perabotan kuno yang masih terawat dengan baik di rumah masing masing pemiliknya, perabotan tersebut berupa tampolong berbagai ukuran, seeng, coet kahot, pusaka berbagai bentuk, keris, bedog, gobang,tumbak, dan kaen kahot yang berupa samping, sarung, karembong, totopong,samping sarung, lebih jelas akan kami sajikan dalam gambar yang kami ambil beberapa waktu lalu, ketika kami temukan kampong ini

Perkakas

Ibu ini keturunan asli lebak biru dengan kain mejernya

Pemilik perkakas kuno
Totopong Kahot

Konsep Pemanfaatan Buruan Rumah Babakan loa

Kami berkunjung ke Dusun Babakanloa Desa Genteng Kec. Sukasari Kab. Sumedang. Disana kami menemukan sebuah konsep pemanfaatan buruan  rumah yang dipakai menanam sayuran, pabinihan sayuran kol, pabinihan bako, kolam dan tempat bermain anak anak.kampung ini subur karena berdampingan dengan hutan, air mudah didapat, disekitarnya pesawahan, udara cukup kelihatan hegar, penghuninya sehat sehat, pekerja keras, petani tulen.





Buruan juga dimanfaatkan sebagai tempat menanam sayuran, dan ada kolam kecil untuk memelihara ikan, di dapur masih menggunakan hawu suluh, kampung bini berdampingan gengan sawah, coba perhatikan di atas rumah ini adalah sawah yang sedang dikerjakan pematangnya sedang di popok, di belekang rumah ini juga sawah yang sedang dikerjakan potonya tidak kami tampilkan disini,







 
Kami menyaksikan ibu ibu yang sedang rehat melepas lelah setelah pulang dari kebun mereka sambil mengasuh anak kecil







Tampak dalam gambar ANAK ANAK ASYIK BERMAIN UCING SUMPUT. Dusun ini berada jauh di pinggiran Sukasari  dimana penduduknya pada umumnya bertani sayuran, tembakau, beternak, jauh ke tempat sekolah.anak anak sedang menikmati masa kecilnya yang asli belum terpengaruh oleh kehidupan kota, mereka juga kerap turun ke sawah ladang membantu orang tua, kebetulan kami tidak menemukan yang sedang nyoo hape baik anak muda maupun orang tua apalagi anak anak, mudah mudahan keaslian ini masih tetap bisa bertahan.






Keadaan udara masih sejuk, di buruan juga dimanfaatkan sebagai tempat ngipuk sayuran engkol ,ipukan benih tembakau seperti tampak dalam gambar




Sungguh asri dan asli kampung dengan pemandangan yang indah, dengan pesawahan dan pegunungan dataran tinggi, penduduk ramah bersahabat.








Tim blogger sedang memposting artikel di Dusun Babakanloa Desa Genteng. Seperti inilah pekerjaan kami di waktu luang saat menunggu petani hadir dalam acara penyuluhan pertanian dan kehutanan rlkt.keterangan; pabinihan, persemaian, buruan, pekarangan. kami senang melakukan ini,

Rabu, 18 Januari 2012

PENGOLAHAN KAYU RAKYAT

Pengolahan Kayu Rakyat sampai setengan jadi ditemukan di kelompok tani penghijauan Raharja II desa Raharja kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Wawa adalah ketua kelompok dia sudah mampu mengolah kayu rakyat menjadi bahan kerangka risbang yang selanjutnya dilempar ke pengusaha risbang kayu di Bandung. Kelompok ini sudah punya aktifitas sejak membuat bibit persemaian kayu menanam menebang menggergaji kayu mengawetkan kayu dengan cara pengasapan dan membuat kerangka risbang kayu. gambar disamping menunjukan hasil akhir yang di jual ke perusahaan risbang.

 Gambar disamping menunjukan bahwa bahan kayu gelondongan jenis mices yang akan digergaji menjadi bahan kerangka risbang kayu.





Gambar ini adalah cara pengawetan kayu micus melalui pengasapan yang akan dijadikan kerangka risbang kayu















ini adalah saudara Wawa pengusaha muda kayu rakyat merangkap ketua kelompok tani penghijauan Raharja II.

NGARUMAT NU KAKANDUNGAN

Mani maningkem hiji ngaherang dua ngalenggang tilu gumullung opat mangrupa lima usik genep malik tujuh kolot dalapan ngora salapan tumpak dibaga kasapuluh medal ka alam dunya.  Nu ngandeg rea pantrangannana diantarana teu meunang ngewa kanu goreng patut atawa goreng lampah, teu meunang suaban sasauran, teu meunang peupeuncitan kajaba kudu amit-amit (amit-amit jabang bayi ulah saturut-turutna) bari beuteung di usap. mun aya samagaha jeung lini kudu di angir mandi, kudu make tumbal seuseukeutan sapertos peso tikel alit nu digantelkeun dina kutang atawa baju nu reuneuh. nincak 7 bulan, hajat 7 bulan make rujak bebek 7 rupa di wadahan kana coet 7 make cempor, make kukular di wadahan dina nyiru make cai kembang tujuh rupa, tumpeng daging hayamna ulah meunang meuncit dinu hajat 7 bulan kudu meunang meuli wae atawa bisa di ganti ku endog. rujak bebek dibagikeun ka barudak, ku barudak di tukeuran ku duduitan tina talawengkar atawa kenteng peupeus.cai kembang nu meunang nyalametkeun dipake siram nu gede beuteung di buruan di samping 
seret dada. nincak 9 bulan brol jabang bayi lahir ka alam dunnya di bantu ku ma paraji, tali ari-arina di teukteuk ku hinis, balina sok dilayarkeun ku palayang ka walungan sok mendung di payung tuluy bali di simpen didasar leuwi diheumpikan batu gede, mun teu kitu diwadahan kana kendi tawa kana ruas awi santen disamaraan make gula meh budak amis budi tuluy di ruang sok didamaran mun peuting, sok di siraman mun beurang salila 7 poe.atawa saumur puput puseur, nu ngalayarkeun bali sok di tebus ku duit jeung ku pakean. indungna dipiara diurut ku ma paraji tepi ka mahinum, salila eta sok dihibur ku macapat beluk salila saminggu, sapuput puseur, budak dingaranan nu hade, diitung nurutkeun weton.
ema paraji (indung beurang) sok dihurip ku hayam sasapihan. barang brol orok di adanan jeung di komatan ku bapana atawa ku akina, sarengsena orok di mandian tuluy di bedong tuluy diwadahan kana ayakan terus 
   ditenjrag dina palupuh; kieu : mimiti disebut poe lahirna upamana lahir poe ahad, ahad gujrag jadi beas nu di wadahan ku unem nepi ka manca wura di tenjrag ku halu talupuhna, orok sok ngarenjag ngoceak reuwaseun, senen, salasa, rebo, kemis, juma'ah, saptu gujrag beas jeung duit receh dina unem nyamirat ngeplos kana conggang di pulung ku budak di kolong. terus dipepelingan di papay ku pancadria tinu pangluhurna mimiti tina panon, tong satenjo-tenjona mun lain tenjoeunana, tuluy kana irung, tong saambeu-ambeuna mun lain ambeueunana, tuluy kana ceuli, tong sadenge-dengena mun lain dengeeunana, tuluy kana baham, tong saomong-omongna mun lain omongkeunnana, tuluy kana leungeun, tong sacabak-cabakna mun lain cabakeunana, tuluy kana larangan, tong sa.......na mun lain.........eunna, tuluy kana suku, tong satincak-tincakna mun lain tincakeunana, tenjrag pamungkas satarikana, indungna ngagurinjel, orok ngadengek tuluy di rawu ku ma paraji orok ditangkeup 
ditimbang di bebenjokeun deudeuh anaking nu geulis/nu kasep sing jadi jalma soleh tuluy di sodorkeun ka indungna nu geus meunang ngamandian, nu geus nyanda di pa enggonan tengah imah, sukuna diteueulkeun kana batu panyandaan, ku indungna di tangkeup di hadiah cai susu munggaran orok ngalempreh tibra.Cuplak puseur dina 3 poe atawa 7 poe, tuluy nyalametkeun puput puseur, puseur anu geus puput di wadahan kana kanjut kundang di baturan ku benggol, cariu, kunci, emas di tambah ku surat kalahiran jeung peso tikel nu sok dipake keur ngandeg. nincak 40 poe hajat mahinum,nyieun bubur pahinum jeun rujak sereh nyalametkeun sapuratina, didieumah meunang peupeuncitan orok di cukuran buukna di tukeuran ka emas sabeungbeuratat buuk di pasihkeun ka ema paraji di barengan ku hayam sasapihan nu di sebut ngahuripan hajat 40 poe oge sok disebut hajat  neang  gumurih, dina wanci ieu oge sok sakalian di sunatan mun lalaki, di gusaran mun awewe.

Minggu, 15 Januari 2012

RITUAL RENDENGAN LEBAK BIRU

Ritual rendengan di Lebak Biru pada umumnya sama dengan masyarakat sunda disekitarnya hanya saja mungkin disini bisa disampaikan bahwa terdapat kawin muda dan pada umumnya gadis disini termasuk gadis pemalu lugu juga cerdik, bertutur kata lembut dan selalu senyum malu-malu, para gadis tidak terbiasa keluar seperti halnya para gadis di tempat lain bahkan ditemui gadis disini ketika menikah masih merasa malu dengan suaminya. Setelah menjadi suami istri barulah terjadi adaptasi antara keduanya (suami istri) melihat hal ini keaslian dan keluguan gadis lebak biru tidak bisa diragukan lagi karena keseharian para gadis disini ngamar (diam dirumah) tetapi aktifitas dalam rumah tetap dikerjakan seperti mencuci, menghapal, belajar, membantu pekerjaan orang tua didalam dan disekitar rumah. Pada umumnya gadis-gadis disini cerdas, ulet, pandai bertani ketika sudah menjadi pasangan suami istri.


 Urutan Ritual seperti ini:

Nyirian, neundeun omong, nanyaan, nangtukeun waktu walimahan, ngeuyeuk seureuh, seserahan, walimahan, nincak endog meupeuskeun coet, miteskeun harupat,  sawer panganten buka pintu, huap lingkung(pagunyeng-gunyeng bakakak antara suami-istri siapa yang dapat gede tanda akan mendapat rejeki paling besar), sungkem, balakecrakan hiburan, tangis kebahagian selalu lekat dengan acara ini. dicari hari baik untuk hari pernikahaan dengan cara palintangan di urut dari weton calon pengantin istri pameget, tempat tinggal lalu digabung dan nantinya dicari hari baik dan dawuh (saat walimahan) umpamanya hari senin tanggal 3 rayagung jam 8 pagi. bulan yang dipakai adalah bulan islam. masih ada tutunggulan ketika membuat beras untuk persiapan pernikahan calon pengantin istri suka di asah giginya supaya rata dan pengantin masih di keningan, memakai kebaya dan samping kebat lalu pakai sisigeran ketika pengantinan berlangsung lalu nyalametkeun panganten pengantin suka munjungan kepada kerabat dan orang tua. dan suka di pulang dengan berupa uang atau perabotan untuk bekal berumah tangga (imah-imah). ritual numas tidak dipakai karena akan menimbulkan pertengkaran dikemudian hari. adapun hiburan adalah jentreng. karena pada umumnya masyarakat disini senang menari tua muda dan menarinya sambil kasurupan. seterusnya mereka ngurenan.untuk menjalani kehidupan berumah tangga selanjutnya tidak lepas dari pemantauan dan bimbingan (dijaring diaping)orang tua kedua belah pihak tapi yang lebih dominan dari pihak pengantin istri.
Dina katuangan masih keneh ka pendak aya maranggi, anu sok diwadahan kana ruas aya oge wadah mangrupi rijen kontrang sareng rinjing aya bokor, boboko hoe, boboko tambaga anu merekeun sok di tuangkeun heula alias ngokoh sajaba ti dipulang ku katuangan tinu gaduh hajat sapertos opak, wajit , ulen, raginang, ragining, gegeplak, peuyeum ketan anu dipincuk ku daun jambu mende, cau, sangu sabungkus, daging sareng bebecek sapincuk.Ritual ieu ditutup ku Hajat pamungkas atawa Hajat lekasan. parupuyan masih dominan di angge dina unggal ritual kalebet ritual rendengan, jajampean masih dianggo dina saban kapentingan.kapendak oge aya panggung panganten opak warna arageung cau anu badag seuhangna, bolu, bakakak hayam, sangu, opak wajit sapuratina, di sagedengeun eta kapendak oge nu disebat purwanten sapertos panggung aya bakakak, sangu, opak, wajit sapuratina, peser, purwanten diancokeun keur canoli, keur tukang para, keur tukang nyangu, keur tukang rias, keur tukang nyawer, keur tatabeuhan jeung lebe nu ngadoa.