KEARIPAN LOKAL PARAHYANGAN : GUNUNG KAIAN, GAWIR AWIAN, CI NYUSU RUMATAN, PASIR TALUNAN, LEBAK CAIAN, SAMPALAN KEBONAN, WALUNGAN RAWATAN, LEGOK BALONGAN, DARATAN SAWAHAN, SITU PULASARAEUN, LEMBUR URUSEUN, BASISIR JAGAEUN, BUDAYA PASUNDAN JADIKEUN PAMEUNGKEUT PAGEUH KARAHAYUAN

Senin, 31 Oktober 2011

Energi udara panas

Energi udara panas yang berasal dari tabung udara yang di panaskan akan menghasilkan udara panas selanjut nya di salurkan melalui pipa-pipa besi atau logam lain yang bisa menghantarkan udara panas,selanjutnya udara panas tersebut bisa di manfaatkan untuk berbagai kepentingan seperti: untuk memasak,menghangatkan ruangan,menghangatkan bak air mandi,dan untuk kepentingan lainnya yang memerlukan energi panas. Energi udara panas bisa menghemat energi yang di hasilkan oleh sumber lain.Gambar di atas adalah merupakan konsep original yang saya buat sendiri yang terdiri dari
1.Sebuah tabung udara 
2.Sumber panas bisa di hasilkan dari: kompor gas/minyak tanah,kayu bakar ,arang dan batu bara 
3.Udara panas
4.Pipa penyalur udara panas.
Gambar di bawah adalah saya yang sedang mambuat konsep original di sebuahn warnet di kawasan tanjungsari sumedang  untuk di jadikan sebuah konsep pemanfaatan udara sebagai sumber energi panas.

Rabu, 26 Oktober 2011

Ngambil kayu bakar

Pada saat penelusuran sungai cipeles saya bertemu dengan seorang anak laki-laki usia SD yang mengambil kayu bakar membantu ayahnya dalam keadaan tidak seimbang antara usia dan beban yang di pikulnya,inilah keadaan anak-anak yang berada di pegunungan lain halnya dengan anak-anak yang ada di perkotaan yang sudah saya sering menemukan mereka di warnet-warnet.saya tida sempat bertanya kepada anak ini apakah dia sudah mengenal warnet atau belum,karna saya merasa iba dengan keringat bercucuran dari wajahnya,saya hanya sempat memotret dan menyalaminya.

Dalam foto disamping anak tersebut sedang istirahat di sebuah bes (sasak)sungai cipeles dalam keadaan keringat bercucuran nampaknya lelah sekali,mungkin dia berfikir saya ingin melanjutkan sekolah dan kelak anak saya jangan seperti saya ingin seperti bapak penyuluh yang memotret dan menyalami saya.



Penelusuran Sungai Cipeles Bagian Hulu


Sungai cipeles yang berasal dari pasir Cipeles gunung Cijambu yang terletak di kawasan hutan lindung desa Cijambu kecamatan Tanjungsari kabupaten Sumedang
Jawa Barat.sungai ini merupakan ordo 2(subdas Cipeles)
yang bermuara ke sungai Cimanuk (das Cimanuk) di kecamatan tomo kabupaten Sumedang setelah melalui Sumedang kota subdas Cipeles hulu merupakan catchment area (daerah tangkapan air) yang sarat vegetatif karena berada di wilayah hutan lindung.sungai ini mengalir tegak lurus,tetapi di lintasi oleh selokan Pasanggrahan yang melintang arah horizontal,sehingga air yang mengalir pada sungai Cipeles tersebut masuk dulu ke selokan Pasanggrahan,sehingga di bawah lintasan selokan Pasanggrahan relatif kering dan hanya merupakan rawa-rawa.selokan Pasanggrahan yang berbentuk busur melintang akan masuk lagi ke sungai cipeles di daerah Cikondang.keadaan air saat tulisan ini di terbitkan minim sekali dan sungai Cipeles dari sejak lintasan selokan Pasanggrahan sudah tercemar oleh kotoran hewan sapi perah yang di pelihara oleh peternak-peternak di sekitar hulu sungai tersebut,sehingga air sungai Cipeles terlihat keruh sekali (lecek:b.sunda)air ini seperti GUMPALAN ELOD yang ketika masuk ke sawah tanah sawah dalam keadaan goyah,sehingga tanaman padi yang baru di tandur tidak bisa berdiri karena akar tidak mencengkram tanah,para petani harus menunggu selama satu bulan baru tanaman padi bisa berdiri tegak seperti yang saya temukan pada areal pesawahan yang berada di blok astana panjang desa Cijambu.Terlalu banyak mengandung unsur nitrogen  ( N ) sehingga padi tumbuh subur daun hijau,tetapi buahnya tidak berisi (Gambrang).

Gambar di samping memperlihatkan keadaan sungai Cipeles di daerah Cikondang setelah selokan Pasanggrahan masuk kembali ke sungai Cipeles,di sini tampak jelas bahwa selokan Pasanggrahan menyuplay pencemaran terhadap sungai Cipeles sejak hulu sungai.penelusuran kami merupakan team penyuluh,saya penyuluh kehutanan kecamatan Tanjungsari bersama Cepi Kersani sebagai penyuluh pertanian setempat dibantu oleh aparatur desa setempat yang membantu kami dalam pembuatan seket lokasi yang dibuat oleh Ahyar Koswara sekdes desa Cijambu dan sayapun diantar oleh aparat lainnya untuk mengambil foto di samping.

Pangan Non Beras

 pangan non beras adalah hasil dari umbi-umbian dan buah-buahan sperti nampak dalam gambar di atas contoh nya seperti pisang,labu,umbi jalar,urab talas,ongol-ongol singkong, dan rangining yg terbuat dari bahan singkong... hal ini untuk menunjang ketahanan pangan indonesia dan untuk kelangsungan hidup manusia bila sewaktu-waktu kekurangan makanan yang terbuat dari bahan beras.seperti yang sedang di gulirkan oleh pemerintah yaitu one day no rice yg di tetapkan setiap hari rabu satu minggu sekali...
tahu kah anda pada jaman dahulu ketika orang-orang pada masa itu kekurangan bahan makanan yg berasal dari beras maka makanan seperti di ataslah yg menjadi pengganti bahan makanan pokok.





inilah jajaran penyuluh dari bpp tanjungsari ketika sedang mengadakan penyuluhan tentang ketahanan pangan yg harus di pahami oleh semua pihak baik jajaran petani maupun kalangan atas seperti pemerintah.

Jumat, 21 Oktober 2011

Kenangan

Totopong Kahot lebakbiru, yang berumur 100 tahun.    Saya memakainya bersama kaseupuhan Lebakbiru yang berusia 90 tahun pada saat itu usia saya 56 tahun dengan anak lima cucu dua.






Hutan gamelina rakyat yang berada dilokasi blok Cijambu desa Pasigaran, Pohon instan penghasil oksigen bisa ditunggu oleh penanamnya hanya lima tahun sudah bisa diproduksi, daun lebat menanam harus rapat seperti yang terlihat pada photo disamping ini.






Mojang Nanggerang, ini adalah kedua putri saya Amelisa Sarinayasa pada saat ini kelas delapan lahir di Sumedang pada 27 November 1998, Sartika Nurmasari, pada saat ini masih kuliah dan sudah bersuami lahir di Sumedang pada 9 April 1989.  Coba perhatikan alis saya dan alis anak saya yang berkaos hitam sama sama badag.  Kakaknya ada dua Cipta Suhudwiguna Spd pada saat ini sedang melanjutkan kuliah S2, sudah menjadi guru SMA, sudah beristri, memberi saya satu cucu laki laki bernama Aji Sagara dan adiknya masih dalam kandungan, lahir di Sumedang pada 27 Agustus 1981, Titih Dewihasanah Amk pada saat ini sudah bekerja sebagai perawat, telah bersuami memberi saya satu cucu perempuan bernama Ayu Laksmi dan adiknya masih dalam kandungan, lahir di Sumedang pada 21 September 1982 pada saat itu terjadi meletusnya gunung galunggung di Garut Jawa Barat dan terjadinya gerhana Matahari total siklus 300 tahunan.




Sya suka sekali melihat dan memotret pemandangan seperti ini, dikantong saya selalu terbawa sebuah kamera dan ketika saya melihat pemandangan saya langsung memotretnya dan     ingin sekali menyampaikannya kepada halayak semoga turut menikmati hasil karya saya, dalam photo ini nampak kombinasi hutan bambu dan pesawahan yang seolah olah diukir didepan nampak palawija dan ditengahnya ada sebuah sungai yang hampir tak nampak dalam photo ini. Ada rumah petani masih jarang sungguh sejahtra penghuni tempat ini, perhatikan mega diatasnya yang menyerupai air terjun nikmatilah.

Kamis, 20 Oktober 2011

KOTORAN SAPI PERAH BASAH BISA MERUBAH KESUBURAN DAN KEGEMBURAN TANAH


Kotoran sapi perah yang masih basah dan mengandung gas jika di tebarkan keatas permukaan tanah yang kering dan membeling, bisa merubah struktur tanah menjadi gembur dalam waktu singkat secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu, karena gas yang terdapat di dalam kotoran sapi tersebut bereaksi dengan udara tanah sehingga reaksi tersebut mampu menggemburkan tanah yang membeling hingga kedalaman 30 cm, selain daripada itu tanah tersebut menjadi subur, warna tanah berubah menjadi kehitaman, hal ini bisa dijadikan solusi untuk mengatasi pencemaran air dan udara yang diakibatkan oleh kotoran sapi perah yang selama ini menjadi masalah.
                                                                                                                                                                                                                           
 Tampak dalam gambar disamping penaburan kotoran sapi perah di atas permukaan tanah kering
Saya bersama Deden sebagai ketua kelompok tani hamparan Cibenda Dilokasi Cibenda desa Raharja kabupaten sumedang jawa barat yang mempraktekan penyimpanan kotoran sapi perah dari peliharaannya sendiri sehingga kotoran sapi perah dikandang miliknya relatif tertib dan tidak terlalu mengganggu terhadap polusi udara dan air karena kotoran sapi yang masih basah segera diangkut dan di tebarkan ke lokasi lahan garapan. Hal ini patut di sikapi secara seksama oleh para petani peternak sapi perah yang selama ini keliatannya bisa dijadikan solusi yang baik untuk mengatasi permasalahan petani peternak sapi dan dampak negatip terhadap lingkungan.

Selasa, 18 Oktober 2011

Teknik Sambung Pucuk

Teknik sambung pucuk adalah cara menyambungkan batang bawah dan batang atas agar supaya produksi lebih dipercepat dengan cara ini tanaman akan berproduksi hanya dengan jangka waktu dua tahun. Batang bawah ber umur enam bulan disisakan 15 cm dan dicogatmenyerupai hurup M, sedangkan batang atas dari pucuk panjang 3 cm daunnya dipangkas dan dicogat menyerupai hurup V setelah itu batang atas di masukan kebatang bawah lalu diikat dengan plastik lalu ditutup dengan plastik dan diikat bagian bawahnya hal ini dilakukan untuk mengurangi penguapan dan percepatan penyambungan jaringan sel. dibiarkan selama dua minggu dan dibuka dibiarkan untuk tumbuh selanjutnya selama enam bulan dan selanjut bibit ini bisa ditanam dilapangan.  Dalam gambar ini terlihat seorang petani ahli sambung pucuk Maman Ucup sedang memperagakan pembuatan sambung pucuk pada Alpukat.



Dalam gambar berikut saya berada pada lokasi persemaian hasil dari teknik sambung pucuk di lokasi kelompok Tani Medal Raharja Perum mushori Desa Raharja kecamatan Tanjungsari kab. Sumedang.

Kamis, 13 Oktober 2011

Punika Siram Anyong

Siram Anyong adalah cara hemat menggunakan air terutama pada musim kemarau untuk menyiram tanaman baik dalam pot maupun dilapangan. Teknik ini adalah merupakan pengembangan dari teknik siram Keclak/tetes telah biasa dilakukan sebelumnya, maka dengaan cara Siram Anyong ini air akan efektif masuk kedalam tanah dan langsung diserap oleh akar  tanaman tanpa harus menguap terlebih dahulu seperti pada siram tetes.

Bahan yang digunakan adalah berupa botol air kemasan atau lodong yang di lubangi sepertiganya. Kenapa harus begitu, karena supaya ada sisa air di dalam wadah tersebut. Ketika air sudah habis maka kita harus mengisinya kembali sampai penuh. Hal ini dilakukan selama musim kemarau dan untuk pada masa musimn penghujan, teknik ini berubah fungsi sebagai cara untuk pemupukan cair.


Coba perhatikan yang nampak pada gambar ini merupakan cara Siram Anyong yang menggunakan botol plastik bekas kemasan minuman, yang diisi air dan ditanamkan disekitar batang tanaman dalam pot yang mana botol tersebut telah diberi lubang sehingga air meresap pada media tanam. Apabila botol ini telah kosong maka tinggal mengisi ulang air atau pupuk cairnya.


Punika adalah bahasa sunda kata lain dari cara atau teknik dalam bahasa Indonesia, siram anyong baik sekali untuk dikembngkan pada tanaman muda di lapangan pada musim kemarau, adapun untuk musim hujan berubah pungsi menjadi teknik pemupukan cair, pada musim kemarau hendaknya dipakai untuk menyiram saja. Teknik ini bermanfaat bagi semua jenis tanaman termasuk sayuran.

===SELAMAT MENCOBA===

Minggu, 09 Oktober 2011

Simbolis Penanaman SERIBU Pohon

Hari Sabtu Tanggal 8 Oktober 2011,Komando Penanaman Seribu pohon yang diprakarsai oleh Aiptu Adang Sardan PAM OBVIT Polda Jabar  yang menjabat pula sebagai ketua Rw 13 beserta istri Yuningsih yang memjabat sebagai ketua KWT Tunas Harapan Dusun Ciluluk Desa Margajaya Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Jawa Barat.



Saya bersama Ir Tatang S ahli pembibitan BPTH Jawa Madura Yang menyuplai bibit kayu dan buah-buahan untuk mendukung kegiatan penanaman seribu  pohon yang ditanam pada lokasi kanan kiri jalan, tebing irigasi, pekarangan dan kebun masyarakat



 Saya bersama Rw 13 serta temannya, dibelakang nampak bibit kayu dan buah-buahan bantuan dari BPTH Jawa Madura yang berjumlah seribu pohon untuk ditanam pada lokasi yang telah ditetapkan.








Saya bersama artis Endah  yang dengan senang berpartisifasi dalam kegiatan Komando Penanaman Seribu Pohon














Inilah saat komando penanaman seribu pohon yang dilaksanakan dihalaman Mesjid Al Muhtar di Rw 13 dari kiri :tokoh pemuda, Rw 13, Wisahya, artis Endah,  Mamat, Tokoh Masyarakat dan anak-anak








 Kepala UPTB P3K wilayah Tanjungsari Kamaludin sedang melakukan penanaman pohon yang disaksikan oleh Ir Tatang dan Penyuluh pertanian Zesi Nasipa, di belakangnya tampak masyarakat sedang melakukan penanaman.







Atas prakarsanya :
"Kegiatan ini patut diteladani serta di hargai"

Kamis, 06 Oktober 2011

Hidangan Khas Sunda

Pembinaan terhadap perajin rarancang layang-layang di jaganala desa cijambu saya sedang mencoba mengikuti membuat rarancang layang-layang disamping saya teh. enok sedang menemani saya membuat rarancang. Ibu ini adalah pengumpul rarancang dari perajin sekitarnya. Adapun bambu di peroleh dari luar daerah ini. Sedangkan harga satu paket yang berisi untuk seribu layang-layang hanya Rp.50.000 hal ini perlu perubahan harga supaya para perajin bisa lebih sejahtera tapi masalhnya harga layang-layang jadi sampai di konsumen hanya Rp.500/buah.



Setelah penyuluhan saya disuguhi makanan khas sunda Kejo Pulen sambel lalab jeng cobek lauk emas yang pedes banget sehingga teman saya tidak mau mencoba cobek lauk karena lauk emas seberat 1,5kg yang saya bakar ternyata setengah mateng
Bayangkan Saya dipaksa oleh teman saya untuk menghabisi bakar ikan mas 1,5 Kg, ampun teu beak euy

Selasa, 04 Oktober 2011

Perajin Bilik Motif




Yang tampak diatas adalah hasil dari anyaman bilik motif buatan Kampung Cijotang, namanya motif Sagipat. Bilik motif ini terdiri dari 12 motif tetapi yang sering dikerjakan dan paling laku adalah motif sagipat. harganya mencapai Rp. 25.000,- per meter persegi yang seluruhnya terbuat dari kulit bambu atau hinis bambu hitam dan bambu biasa.
Bambu hitam di datangkan dari luar daerah yaitu dari Tasikmalaya dan Sukabumi dan wilayah Sumedang Timur, karena disini tidak tersedia bambu hitam. Sejak remaja, penduduk di kampung ini sudah memiliki keterampilan menganyam bilik motif. Seperti tampak pada gambar, ibu muda ini sedang menganyam bilik sambil menjawab beberapa pertanyaan dari saya.
Kami berkunjung ke kampung ini sehubungan dengan pembinaan terhadap petani bambu dan perajin bambu juga sambil melihat para pemuda pemudi yang datang dari daerah lain untuk magang belajar menganyam bilik motif dikampung ini.

Gambar disamping ini menunjukan seorang ibu sedang menganyam bilik motif sambil memberikan penjelasan kepada saya perihal kebiasaan ibu-ibu dan juga remaja sebagai perajin anyaman bilik yang merupakan pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan. Ibu inimenyampaikan kepada saya bahwa anak sejak usia Sekolah Dasar sudah memulai menganyam bilik. Hasil anyaman dapat terlihan di bagian belakang saya.
Bagi saudara yang ingin magang belajar menganyam bilik motif dipersilahkan datang ke tempat ini.


Pada gambar ini nampak saya bersama siswa SPMA Tanjungsari  untuk melihat langsung ke lokasi anyaman bambu motif dan mereka merasa kagum terhadap aktifitas masyarakat dikampung ini, yang secara rutim dilakukan setiap hari baik siang maupun malam menjelang  tidur oleh para remaja dikampung ini.







Ini adalah Ibu Hj. Titi yang mempunyai perusahaan bilik motif yang bisa menampung hasil anyaman bilik motif dari para perajin disekitarnya sebagai pemberdayaan Gender yang patut diteladani dan diberi penghargaan atas partisipasinya dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat dengan cara membuka peluang kerja bagi para wanita ditempat tinggal sekitarnya.

Minggu, 02 Oktober 2011